7 Tempat Wisata Baru di Jogja yang Seru Abis

Akhir-akhir ini saya sering merasa gagal atas dua hal. Yang pertama adalah gagal menjadi simbok-simbok yang ngakunya gaul dan yang kedua gagal menjadi travel blogger kekinian. Tentu saja munculnya perasaan tersebut didasari oleh satu hal, yakni kurang piknik ahahaha. Di tengah deretan tempat wisata baru yang bermunculan di Jogja, banyak banget yang belum saya datangi. Maklum lah, sekarang sudah punya buntut yang ngintilan kemana pun. Jadi kalo mau mblusuk subuh-subuh buat ngejar-ngejar kabut masih mikir-mikir dulu.

Etapi meski saya sekarang agak jarang piknik, informasi yang saya miliki tentang tempat-tempat wisata baru di Jogja itu tetap up to date dong. Prinsip saya sih kalau belum bisa jalan-jalan di dunia nyata, setidaknya saya sudah jalan-jalan di dunia maya. Jadi meski belum pernah datang ke tempat-tempat tersebut, bisa lah saya bagi informasinya ke kawan-kawan semua ahahaha.

Berdasakan riset dan investigasi yang saya lakukan #tsaaaah besikut ini ada 7 Tempat Wisata Baru di Jogja yang baru diresmikan dan dibuka pertengahan tahun 2016 ini. Tempat wisata baru ini beragam mulai dari wisata alam, wisata petualangan, hingga wisata keluarga. Penasaran? Check this out!

1. Upside Down World

Kalau kamu suka piknik yang selow dan poto-poto cantik, maka kamu wajib datang ke Upside Down World yang bener-bener masih gress.  Tempat wisata yang baru saja launching tanggal 4 Juli 2016 kemarin ini menyajikan pengalaman unik untuk para wisatawan.  Sesuai dengan namanya, Upside Down, di destinasi baru yang berupa sebuah rumah lengkap dengan ruangan-ruangan ini semua furniture ditata serba terbalik. Wisatawan yang berkunjung seolah-oleh berjalan di plafon. Di Indonesia konon baru ada dua tempat wisata seperti ini, yang pertama di Bali dan yang kedua di Jogja. Kalau kamu suka foto-foto, tempat ini sangat direkomendasikan. Oya, untuk cerita lengkapnya silahkan meluncur ke blog Mak Ijul ini – Dunia Terbalik di Upside Down Jogja

Upside Down World
Jl. Ring Road Utara, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (seberang Indomaret Casa Grande)
Jam Buka: 10.00 – 19.00 WIB || Tiket : Rp 60.000 (dewasa), Rp 40.000 (anak-anak dibawah 135 cm) || Phone      : 0821-4718-6732

Upside Down World Jogja (pic taken from Mak Ijul's blog)
Upside Down World Jogja (pic taken from Mak Ijul’s blog)

2. Puncak Panguk, Kediwung

Saya tahu informasi tentang Puncak Panguk ini gara-gara instagram. Pesona yang ditawarkan di Puncak Panguk nyaris sama dengan panorama Kebun Buah Mangunan. Bedanya di Puncak Panguk ini ada jembatan bambu yang jadi lokasi foto favorit. Kalau kamu datang ke Puncak Panguk pagi-pagi benar, maka kamu akan melihat lautan kabut mirip awan gemawan yang menyelimuti Sungai Oya dan hutan-hutan di sekitarnya. Saat matahari mulai mengintip di balik cakrawala pemandangannya bakalan epic. Saran saya datanglah pagi-pagi benar dan pakailah baju warna gonjreng supaya hasil fotonya maksimal.

Puncak Panguk
Dusung Kediwung, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, tepatnya di Puncak Bukit Batu Lawang atau sekitar 2 km dari Kebun Buah Mangunan
Untuk saat ini tiket masih gratis, cukup bayar bea parkir

bukit-panguk-ransel-hitam
Puncak Panguk, Kediwung (pic taken from ig account mbak @upiecupi)

3. Turunan Geoforest / Watupayung

Kalau soal Puncak Panguk saya tau dari Instagram, maka soal Turunan Geoforest saya tau dari blognya mas Jarwadi (baca: Memotret Kabut di Turunan Geoforest). Panorama yang ditawarkan tempat ini sebelas duabelas tigabelas dengan Mangunan dan Bukit Panguk, yakni pemandangan tebing, bukit, hutan, dan Sungai Oya. Kalau datang pagi-pagi benar pemandangannya berselimutkan kabut. Buat kamu penggemar halimun dan sunrise, tempat ini cocok dikunjungi. Buat pehobi fotografi juga seru sih. Tapi kalau kamu cari tempat yang buat hura-hura kayaknya nggak usah kesini deh. Mending melipir ke tempat lain aja ahaha.

Turunan Geoforest / Watupayung
Dusun Turunan, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Gunungkidul (kalau dari Jogja akses terdekat lewat jalan Imogiri)

geoforest-watupayung-ransel-hitam
Turunan Geoforest / Watupayung (pic taken by Bang Benedictus Octaviantoro / Maioloo.Com)

4. Hutan Mangrove Congot

Pertengahan tahun 2014 saya dan beberapa kawan sempat nanam mangrove disini, nggak nyangka kalau sekarang sudah berkembang menjadi tempat wisata. Hutan Mangrove Congot merupakan site mangrove alami yang ada di Jogja, karena itu oleh kawan-kawan yang aktif di bidang pelestarian alam tempat ini benar-benar masih dijaga. Meski dikenal dengan nama Hutan Mangrove Congot, kawasan hutan bakau ini masih berjarak sekitar 15 menit dari Pantai Congot, tepatnya terletak di samping aliran Sungai Bogowonto. Untuk menikmati keindahan Hutan Mangrove Congot ini wisatawan bisa menapaki jembatan bambu yang dibangun oleh masyarakat sekitar. Waktu terbaik untuk berkunjung saat pagi atau sore.

Hutan Mangrove Congot / Wanatirta
Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo
Tiket masuk: Rp 3.000 (sebagian besar dana akan digunakan untuk konservasi kawasan pesisir)

Hutan Mangrove Kulonprogo (sumber gambar: http://setapakpesona.blogspot.co.id/2016/06/belajar-tentang-alam-di-hutan-mangrove.html)

5. Oars Rafting Sungai Progo Bawah

Selama ini Sungai Progo Bawah dikenal sebagai sungai yang cukup “ngeri” karena grade-nya yang tinggi, yakni dikisaran III – VI. Karena itu hanya para pegiat arung jeram yang berani menyusurinya, sedangkan bagi wisatawan pemula aktivitas rafting disini cukup beresiko. Namun dengan metode oars (penggunaan dayung panjang), kini rafting di Sungai Progo Bawah bisa dilakukan oleh siapa pun termasuk anak-anak. Menyusuri Sungai Progo Bawah yang lebar ini seru abis. Alam sekitarnya masih asri dan tidak ada rumah-rumah penduduk, sehingga sungai seperti menjadi milik kita sendiri. Jeram-jeramnya juga seru abis. Bonusnya lagi, kita akan bertemu dengan air terjun, jembatan gantung, serta melihat lansekap Menoreh yang hijau permai. Saran saya ikutlah pengarungan pagi saat kabut belum sepenuhnya naik. Dijamin sensasinya dobel! Ebetewe oars rafting ini dikelola Mas Cahto Alkantana yang juga mengelola Gua Jomblang (baca: Sekali Lagi Belajar dari Gua Jomblang), jadi soal safety dijamin lah ya.

Oars Rafting Sungai Progo Bawah
Basecamp: TOP Rafting Oar / Sendang Kreo Restaurant, Jembatan Kreo – Dekso, Desa Kebon Agung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman
tiket: Rp 450.000 / orang (include asuransi IAG, snack, makan) || cp:  0811 117 010

Oars Rafting di Sungai Progo Bawah (pic taken by Jaya Yogyes.COM)
Oars Rafting di Sungai Progo Bawah (pic taken by Jaya Yogyes.COM)

6. Karst Tubing Suroboyoan

Setelah cavetubing dan rivertubing, kini muncul lagi istilah karst tubing. Karst Tubing Suroboyoan ini adalah aktivitas menyusuri sungai yang diapit tebing-tebing karst menggunakan ban dalam. Karst Tubing Suroboyoan ini sepintas mirip dengan cavetubing di Kalisuci (baca: Weekend Asyik, Cavetubing Kalisuci Gunungkidul), sungainya sempit dan berjeram. Tapi bedanya disini wisatawan tidak perlu masuk ke dalam gua. Cocok buat kamu yang phobia ruang sempit dan tempat gelap. Sembari leyeh-leyeh di atas ban, kamu pun bisa menikmati pemandangan di sekitar sungai yang masih asri. Saat Kalisuci dan Pindul sudah overload, tempat yang masih belum ramai ini bisa dijadikan pilihan. Kalau mau piknik kesini jangan lupa ajak kawan-kawanmu biar seru. Oya, sebelum berkunjung ke Karst Tubing Suroboyoan sebaiknya kamu kontak pengelola lebih dulu untuk memastikan debit air sedang bagus atau tidak untuk diarungi.

Karst Tubing Suroboyoan
Dusun Surobayan RT 3, Kelurahan Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten bantul. Tepatnya di Jalan Wates km 9,5 dekat dengan Universitas Mercubuana.
Jam operasional: 09.00 – 16.30 WIB || Tiket: Rp 30.000 || cp: 0274 2820522 SMS / WA 087839101488 BBM: 7B20B3FE

Karst Tubing Suroboyoan (sumber: www.wisatainfo.com)
Karst Tubing Suroboyoan (sumber: www.wisatainfo.com)

7. Gua Tanding

Sebagai kawasan perbukitan karst, Gunungkidul kaya dengan gua-gua indah lengkap dengan aliran sungai di bawahnya. Salah satu gua yang baru saja diresmikan lebaran tahun 2016 sebagai destinasi wisata baru adalah Gua Tanding. Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini akan diajak menyusuri sungai di dalam gua menggunakan perahu karet yang biasa digunakan untuk rafting. Di beberapa titik di dalam gua terdapat ornamen gua yang indah dan masih hidup. Kalau kamu ingin menjajal sensasi wisata baru, tempat ini layak kamu sambangi.

Gua Tanding
Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul (masih satu kawasan dengan Gua Pindul)
harga tiket: Rp 250.000 / orang || cp: 0819-3172-5333, BBM: 5D51E8A8 || www.goatanding.com

Gua Tanding, Gunungkidul (Pic taken from official ig accout gua tanding)
Gua Tanding, Gunungkidul (Pic taken from official ig accout gua tanding)

Nah, jadi weekend besok kamu nggak usah bingung mau piknik kemana ya, guys! Silahkan kunjungi satu atau lebih tempat wisata baru di Jogja yang ada di list ini.

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 247

50 Comments

  1. Tunggu smester depan, ambil rapot Seno maen Jogja meneh..gak abis2 ya wisata Jogja adaaaa aja yg baru.. ke Congot aku udah, 6 list lainnya belum 🙁

  2. Tunggu smester depan, ambil rapot Seno maen Jogja meneh..gak abis2 ya wisata Jogja adaaaa aja yg baru.. ke Congot aku udah, 6 list lainnya belum 🙁

    • Kayaknya sih gitu, mas. Sepertinya mereka kemarin launching ngejar wisatawan lebaran. Tapi kan Lebaran tahun ini jumlah wisatawan ke GunKid merosot cukup lumayan. Semoga bener-bener dikelola dengan baik ya, bukan semata ngejar duit.

    • Kayaknya sih gitu, mas. Sepertinya mereka kemarin launching ngejar wisatawan lebaran. Tapi kan Lebaran tahun ini jumlah wisatawan ke GunKid merosot cukup lumayan. Semoga bener-bener dikelola dengan baik ya, bukan semata ngejar duit.

    • Tapi menurutku kok tiket 250 rebu buat menyusuri goa 450 meter mihil banget yak. Mending buat bayar rafting yang bisa berkilo-kilo ahahaha. Semoga aja tarif yang mahal sebanding dengan layanan dan fasilitasnya.

      Aku juga belum ke Mangrove Congot dengan kondisi terbaru seperti sekarang. Dulu belum kaya gini sih. Nggak ada jembatan. Nyebrangnya masih pake rakit. Seru!

  3. Terima kasih info tentang ini sangat bermanfaat.
    Tempat-tempat yang bagus di Indonesia sebenarnya banyak yang belum tereksplorasi untuk diolah menjadi tempat wisata.
    Semoga website ini terus menyajikan info yang menarik dan bermanfaat bagi pengunjung dan pembaca.

  4. Ke Puncak Punguk jam 4 pagi, nyampe sana ternyata tidak ada awan dan sunrise karena kabut.. Ke cave tubing, niatnya cuma mau survei tapi pas nyampe sana di kasih diskon banyak jadi ya berenang dengan celana jeans dan pulang naik motor basah2an…ha.ha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *