Petualangan Akhir Pekan di Iya Boleh Camp

“Ibuk, besok libur kita mau ngapain?” tanya Renjana pada hari Jumat selepas makan siang. Selama ini saya memang terbiasa mengajak dia untuk piknik tipis-tipis atau ber

pergian di hari Sabtu, sebab di akhir pekan ayahnya juga libur. Jadi pertanyaan itu cukup sering dia ajukan kalau tau sudah hari Jumat.

“Besok kamu mau ibuk ajak ke Iya Boleh Camp. Acaranya Dancow di JCM, mau nggak?”

“Acara Dancow? Mauuuu! Nanti aku boleh main-main, kan?” tanyanya dengan mata berbinar, tentu saja saya mengangguk mengiyakan.

Sejak mendapatkan poster tentang acara Iya Boleh Camp yang dihelat oleh Dancow dari WAG PAUD-nya Renjana, saya memang sudah tertarik untuk mengajak si bocah ikutan. Apalagi sejak usia 2 tahun dia juga minumnya Dancow, jadi cocok banget lah. Ternyata, saya justru mendapatkan undangan dari Smart Mama, yeaaay senang.

Setelah drama bingung mencari baju kuning (maklum, lemari saya isinya cuma merah hitam dan putih), akhirnya di Sabtu pagi yang cerah kami berdua pun meluncur menuju Jogja City Mall diantarkan Mas Chandra.

Sebenarnya saya tuh agak grogi kalau kudu main-main ke mall. Saya sering merasa terintimidasi dengan gemerlap yang ada di dalamnya. Mungkin karena saya tipikal yang lebih suka main ke hutan kali ya. Apalagi ini kali pertama saya melipir ke JCM. Untungnya di pintu masuk saya jumpa dengan Mbak Sulis dan putrinya.

iya boleh camp

Kami pun melangkah ke venue Iya Boleh Camp dan disambut dengan panggung dan playground berwarna kuning cerita. Sebelum masuk, kami melakukan registrasi lebih dulu. Khusus untuk Renjana dan anak-anak yang datang, mereka juga mendapatkan segelas susu Dancow Advanced Excelnutri+ rasa cokelat.

Berhubung biasanya Renjana minum susu hangat, dia agak kaget dengan susu dingin. Karena itu minumnya pun pelan-pelan. Saat ngobrol dengan pihak Dancow, ternyata saya baru tahu bahwa saat membuat susu untuk anak lebih baik menggunakan air dingin atau hangat-hangat kuku. Jika kita membuat susu memakai air panas, kandungan vitaminnya bisa hilang atau berkurang drastis

Bermain dan Belajar di Playground Iya Boleh Camp

Sambil menunggu acara dimulai, saya mengajak Renjana untuk bermain-main di playground yang tersedia. Di Iya Boleh Camp ini playgroundnya terbagi menjadi 3 bagian. Di bagian pertama ada zona untuk mewarnai dan menggambar.

Zona ini ditujukan untuk merangsang daya kreativitas dan imajinasi anak. Nantinya anak-anak yang sudah selesai mewarnai atau menggambar akan mendapatkan medali. Sayangnya saat saya ajak ke booth menggambar ini Renjana menolak. Padahal kalau di rumah dia suka mengambar lho. Menggambar abstrak tapinya.

Rupanya dia lebih tertarik pada kolam mandi bola yang berwarna kuning gonjreng. Begitu lepas sepatu, dia langsung masuk ke dalam kolam, lompat-lompat, dan bermain sesukanya. Setelah itu dia juga mencoba menyusun puzzle balok serta merangkak di lorong sempit.

Sebagai anak yang sangat aktif dan nggak bisa diam, tentu saja zona mandi bola ini sangat menyenangkan hatinya. Sepanjang acara dan saat saya mengikuti sesi diskusi serta peluncuran modul Iya Boleh, dia tetap bertahan main di zona tersebut.

menamam bersama anak

Sedangkan zona ketiga adalah zona bercocok tanam. Di zona ini anak-anak diajari untuk menanam tomat. Mereka diajak melakukan proses penanaman dari awal, mulai dari memilih pot, mencedok tanah, menanam pohon tomat, menyiram, dan membawa pohon itu pulang. Zona ini bertujuan untuk mengasah karakter kepedulian anak terhadap lingkungan dan sesama.

Pentingnya Mengatakan “Iya Boleh” Pada Anak

Selain area playground untuk anak-anak, di pagi hari itu ada juga obrolan bersama pakar tentang pentingnya dukungan terhadap eksplorasi dan sosialisasi buah hati supaya ia dapat tumbuh berkembang menjadi generasi unggul.

Ada 3 pembicara yang hadir kala itu, yakni dr. Ayu Kusuma Dewi selaku pakar nutrisi, Ibu Tri Novita Herdalena selaku psikolog anak, serta Alvin Wiradana yang merupakan Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+.

Dalam kesmepatan pertama, dr. Ayu yang merupakan ahli gizi dari RS Indriato Solo Baru menjelaskan bahwa ada 3 pilar utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, yakni nutrisi yang baik, stimulasi sesuai dengan usia, dan yang tak kalah pentingnya adalah cinta dari orangtua.

Anak harus sudah mendapatkan stimulasi sejak 1000 hari pertama kehidupannya (HPK), sebab pada 2 tahun pertama usianya adalah saat paling krusial dalam masa tumbuh kembangnya. Tinggi anak di usia 2 tahun adalah separuh dari tingginya saat dewasa kelak.

Sedangkan Tri Novita menyampaikan bahwa eksplorasi banyak membantu dalam stimulasi tumbuh kembang anak. Melalui eksplorasi, anak akan lebih banyak belajar melatih skill motorik dan juga memupuk rasa kepercayaan dirinya.

Bagaimana cara orang tua mendukung anak bereksplorasi? Tentu saja dengan sering mengatakan “iya boleh”. Dua kata yang sepertinya sepele ternyata bisa memberikan dampak positif yang besar pada anak. Dengan mengatakan “iya boleh”, berarti orang tua memberi kepercayaan kepada anak. Nantinya, anak akan tumbuh dengan karakter berani, cerdas, peduli, kreatif, dan memiliki jiwa pemimpin.

Dengan mengatakan “iya boleh” bukan berarti orang tua membebaskan anak untuk melakukan apa pun yang mereka mau. Orang tua tetap memiliki kontrol penuh dan mendampingi anak yang terus melakukan eksplorasi. Sebagai contoh, saya sendiri tidak masalah memberikan gadget kepada anak, yang penting saya masih memegang kontrol. Karena diberi kepercayaan, si bocah bisa belajar memotret dan menggambar di ponsel, tidak hanya menggunakannya untuk bermain game.

Baca: Menakjubkan! Inilah yang Terjadi Saat Balita Memainkan Kamera di Ponsel Ibunya

Selesai obrolan bersama pakar, acara dilanjutkan dengan peluncuran Modul “Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia” secara serentak di 3 kota, yakni Jakarta, Jogja, dan Makasar. Modul ini merupakan wujud apresiasi Dancow terhadap orang tua Indonesia yang telah ikut mendukung gerakan “1 Juta Iya Boleh”.

Dalam modul ini terdapat panduan pola asuh, panduan nutrisi, dan panduan teladan perilaku positif. Modul setelabl 155 halaman ini bisa diperoleh secara gratis dengan cara mengunduh di laman iyaboleh.co.id. Saya sendiri kemarin sudah mengunduhnya dan isinya sangat menarik. Ada checklist tentang tumbuh kembang anak juga.

Sejak memiliki anak, ini adalah kali pertama saya mengikuti acara semacam ini. Ternyata cukup menyenangkan. Saya dan Renjana sama-sama bisa belajar hal baru. Saking betahnya main-main di playground, Renjana sampai ogah diajak pulang. Dia baru mau keluar setelah merasa capek dan ngantuk. Iya Boleh Camp menjadi penutup akhir pekan yang menyenangkan bagi kami berdua. Semoga kelak ada acara serupa dan kami bisa bergabung lagi.

Ngomong-omong, buibu di sini tim yang sering khawatir terhadap anak yang mencoba banyak hal baru atau yang woles aja dan bilang “iya boleh”?

Jogja, April 2019
Ditulis sambil ngawasin bocah yang lagi kejar-kejar kucing

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 247

22 Comments

  1. Aah keren banget Kak… Sebagai seorang ibu, terbiasa mengajak anak untuk jalan-jalan atau piknik tipis-tipis setiap weekend itu bener-bener asyik. Beruntung sekali anak kakak bisa merasakan kasih sayang kakak.

    Dan anyway, saya juga setuju dengan kata-kata “iya boleh”. Meski kalimat ini terlihat sepele, tapi dampaknya luar biasa untuk anak-anak. Saya ketika mengajar anak-anak TK & SD, saya juga terbiasa mengucapkan “iya boleh” ketika mereka ingin mewarnai bahkan menggambar buku tulis mereka / tembok kelas. Padahal jadinya berantakan sih, tapi nggak apa. Hehe…

    Salam kenal ya Kakak…

    • Salam kenal juga, kak.
      Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya 🙂

      Iya, teryata kata yang kelihatannya sepele seperti “Iya Boleh” membawa dampak positif yang cukup signifikan pada anak ya. Asal kata itu diucapkan di dalam situasi dan kondisi yang tepat.

  2. Huhuhuhu.. aku ga bawa anak, soalnya itu jam boboknya Dimas, kalo pun kubawa tanpa pengawalan pasti aku ga bisa kerja :D.. Padahal sebenarnya asyik dan Dimas pasti suka banget. Gapapa dehhh.. minimal emaknya ini dapat ilmu yang sangat bermanfaat dan bisa diterapkan ke Dimas 🙂

  3. Mba…toss! Aku juga jarang nge mall. Nggak begitu suka, soalnya seringnya cuma bandingin harga barang doang…jarang mbeli..wkk..wkk

    Eventnya seru…pas pulang alya nanya lho itu…”bu, besok masih ada? Aku mau ikut ibu lagi…”

  4. bisajadi pembelajaran buat saya kedepannya kalau sudah punya baby, untuk memberikan kesempatan berkembang dengan mengatakan :iya, boleh” pasti anak akan merasa dihargai dan dipercaya karena diberikan kesempatan untuk melakukan apa yang dia mau

  5. Wah Bre seneng banget ya diajak dolan bermanfaat kayak gini. Selain bisa bersosialisasi dengan anak2 seumuran, ia juga bisa makin banyak pengetahuan pastinya. Btw, kostum kuningnya asyik banget mbak ?

    • Bre pake kaos gratisan Dancow tuh, dapat dulu banget dari Alfamat hihihi. Kalo emaknya pake kaos adeknya, maklum lemari gada warna kuning.

      Iya, Renjana seneng banget main di sini, sampai ogah balik.

  6. yawla mb, masa terintimidasi sama gemerlap mall ^^
    Asyique ternyata ada play ground ketje kayak gini di emol, *aku jarang nge mol jugak, norak.
    Mas Bre kayaknya nyaman maen di sana.. dolan plus sinau…

  7. Anakku juga seneng banget kemarin main di sana. Sayang, kurang lama ya, mau playdate, Mamaknya pada sibuk hihihi. Kalau untuk IYA BOLEH, insyaallah selalu. Yang penting enggak berbahaya.

  8. aku termasuk yg bebasin . gpp anak2 main dan mencoba hal baru, supaya dia juga terlatih utk berani dan dgn gitu jiwa kreatifnya juga bisa berkembang. Dan setuju, dengan bebasin mereka bukan berarti kita ga perhatikan. anakku yg pertama suka kalo ngeliat aku sdg memcoba hal2 ekstreme. kayak pas bungy jumping di macao thn lalu, dia lgs nanya k aku, apa dia boleh ikut terjun juga. nah di situ aku hrs ksih pengertian, kalo yg boleh terjun hrs punya tinggi dan berat bdn miniml. itu ptgnya utk rajin minum susu dan makan yg bergizi supya badan cepet tumbuh.

    alhamdulillah si kaka ngerti. dia jd rajin dan ga trrlalu picky lg utk makan sayur misalnya. semua demi supaya bisa bungy bareng aku nanti 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *