Pacarilah Pendaki Gunung, Nduk!

Pacarilah pendaki gunung, Nduk!

Kelak, kalau saya punya anak perempuan mungkin nasihat itu akan saya berikan kepada anak gadis saya, hahaha. Bukan karena obesesi saya punya pacar pendaki gunung nggak kesampaian. Justru karena mas pacar itu pendaki, saya jadi ngrasain gimana asyiknya punya pacar yang suka naik-naik gunung.

Banyak orang bilang pendaki gunung itu gak punya tujuan jelas, kerjaannya keluyuran, hidupnya berantakan, tidak memikirkan masa depan, suka mabuk-mabukan, dan segudang stereotype negatif lainnya.

Saya tidak membantah soal hal itu. Memang ada banyak orang yang mengaku pendaki tapi kelakuannya seperti itu. Bahkan teman-teman anggota PA di kampus pun ada yang hidupnya berantakan seperti itu.

Tapi percayalah, itu hanyalah segelintir kecil oknum. Tidak semua pendaki gunung seperti itu. Masih jauh lebih banyak pendaki yang hidupnya benar dan memiliki karakter keren sehingga layak dijadikan calon pacar dan suami idaman, hahaha.

IMG_6881

Semalam saya iseng ngetwit ke akun @infopendaki dan tanya kenapa cewek-cewek suka atau mau pacaran sama pendaki gunung. Bujubuneeeng, yang jawab banyak banget. Dan taukah kalian, 80% dari mereka bilang apa? Mereka bilang pendaki gunung itu SETIA!

Terus banyak juga yang jawab pendaki gunung itu romantis, keren, mandiri, bisa diandalkan, apa adanya, dan bertanggungjawab. Boys, dengerin tuh! Pria dengan karakter seperti itu adalah sosok yang paling banyak dicari oleh cewek.

Bercumbu dengan alam bebas yang cuacanya bisa berubah sewaktu-waktu, bertaruh dengan kehidupan, serta melakukan aktivitas yang berat bahkan cenderung ekstrim akan mampu menghasilkan mental yang tangguh dan karakter kuat.

Seorang pendaki gunung beneran (bukan hanya yang suka naik gunung buat gaya-gayaan atau efek nonton film 5 CM) pasti telah memiliki mental yang terbentuk. Alam telah menempa mereka dengan keras sehingga mereka belajar banyak tentang kedisiplinan, kemandirian, penguasaan diri, kesabaran, kerja sama, kepedulian dan masih banyak lagi.

Karena itu seorang Henry Dunnant pernah berkata “Sebuah negara tidak akan pernah kehilangan pemimpinnya yang berwibawa jika pemudanya masih suka menjelajah hutan dan mendaki gunung”.

Sekedar info, Pak Jokowi yang keren itu dulunya suka naik gunung lho. Beliau adalah anggota MAPALA Silvagama (Mapalanya anak-anak Fakultas Kehutanan UGM). Begitupula dengan Pak Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng) yang nggak kalah kerennya itu, beliau juga anggota MAPALA Majestik (Mapalanya anak-anak Hukum UGM). Tuh kan? Saya pikir kekerenan mereka dalam menjadi pimpinan saat ini tak bisa dipisahkan dari pengalaman saat mereka menjadi anggota PA.

Lantas ada jawaban lain yang bikin saya senyum-senyum, katanya mas-mas pendaki itu auranya beda, lebih berkharisma, serta lakik banget. Jelas lah, sejauh ini sih saya belum pernah ketemu mas pendaki yang kemayu, atau gendong ransel warna pink elektrik gitu hihihihi.

Yang sering saya jumpai mas-mas berambut gondrong digelung dengan celana belel, kaos, kemeja flanel, sepatu atau sandal gunung, serta ransel lengkap dengan segala atributnya. Itu sungguh sangat menggoda iman dan pacarable banget sodara-sodara hahaha.

Saya tak pernah sepakat dengan mitos yang mengatakan bahwa pendaki gunung itu adalah orang-orang yang kurang kerjaan dan tidak punya tujuan. Bagi saya mereka itu justru orang yang sudah memantapkan tujuan dengan jelas, yakni puncak gunung. Tidak akan ada istilah “mengalir sajalah ikuti arus!”

Bagi mereka menjejak di puncak adalah tujuan pasti dari sebuah perjalanan. Jika belum bisa menjejak, itu akan dianggap sebagai hutang yang harus dilunasi entah kapan waktunya. Dan goal-goal ini juga akan berlaku dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ada puncak-puncak kehidupan yang harus mereka gapai.

Untuk mencapai posisi puncak juga memerlukan proses yang panjang dan kerja keras. Tidak bisa ujug-ujug nangkring di puncak dan menikmati sunrise yang aduhai itu. Karena itu mereka akan menjadi sosok yang sabar dan menghargai proses. Selain itu juga membentuk mental kuat, menjadi pribadi yang tidak lembek dan mudah menyerah ketika menghadapi masalah.

Pacaran dengan pendaki gunung juga akan mengajarkan arti kesabaran, kesetiaan menunggu, serta tidak posesif buat si cewek. Ditinggal naik gunung berhari-hari selalu membuat khawatir dan dag dig dug. Hati baru bisa lega saat menerima sms atau telepon bahwa mereka telah kembali ke basecamp dengan selamat. Sedangkan bonusnya adalah bisa senyum-senyum kegirangan saat menerima sms sok romantis dari ketinggian sekian ribu mdpl. Dan yang paling menyenangkan saat bisa naik gunung bareng hahaha.

Jadi nduk, carilah pacar pendaki gunung ya!

1

Ps: semua tulisan diatas murni opini pribadi dan sifatnya amat sangat subyektif, jadi yang berbeda pendapat sah-sah saja 🙂

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 247

178 Comments

  1. isshhh setuju banget, dulu ni yaa waktu cari pacar, kriterianya doyan naik gunung dan bisa gitar, udah cukup itu aja dulu. ndilalah bapake Seno itu ya doyan naik gunung, ex ketua AGS MY Sukabumi, gitarannya lumayan lah .. romantis sih engga, tp setianya sdh teruji 🙂

    • Wah kereeeen, jadi pengen ketemu sama Bapa Senu bu hehehe. Sayangnya mas pacar gak bisa gitar ih, tapi ya gpp lah. Soal romantis dia juga enggak 🙁 tapi setianya teruji jugak hihihihi.

  2. aaaaaah ini gue bingit lah hehehe
    gue setuju ame blog loe gan, kebanyakan orang mandang aktivitas pendaki gunung itu termasuk orang yang kurang kerjaan n cari cape aja,semua pernyataan itu gue tepis.gue pendaki semula yang baru setaun belajar mendaki,dari situ gue banyak belajar hal termasuk belajar pengen punya pacar sehobi juga #eaaaak

  3. carilah pendaki gunung yang ga suka membuang sampah selama pendakian, niscaya dia ga akan mengotori hati si doi selama kehidupan… aish, aish, aish, hahaha

  4. (eh, sori mbak, komen yg atas pake akun yg jarang dipake. didelete aja)

    “carilah pendaki gunung yang ga suka membuang sampah selama pendakian, niscaya dia ga akan mengotori hati si doi selama kehidupan…” aish, aish, aish, hahaha

    • Hihihihi, gak usah di delete mas. Munculnya disini sama saja kok hahaha.
      Aish sukak deh sama komen bagian ini “carilah pendaki gunung yang ga suka membuang sampah selama pendakian, niscaya dia ga akan mengotori hati si doi selama kehidupan…” 🙂

  5. wkakakaa,, ngak hanya senyam senyum gan.. tapi sampae ketawa cekikikan..
    iya tuh, kadang2 orang sering menilai kita yang sering naik gunung dikira kurang kerjaan -_-
    tapi tuh buktinya para pemimpin dulu pas mudanya juga suka tracking alam 😀

    salam pecinta alam mennn…
    hutan, gunung, pantae, Gua,, Indahnya Indonesiaaa

    • Yang suka mengira pendaki gunung kurang kerjaan kayaknya kurang piknik mas hehehe. Saya salamnya salam pecinta mas-mas pendaki saja deh #eh hahahaha. Terimakasih sudha mampir ke blog ya 🙂

  6. Cewe seksi dimata saya tuh, cewe yang mandiri yang berwawasan luas dan menyandang tas ransel kokoh punggungnya, dan cewe yang suka naik gunung biasanya memenuhi kriteria itu hehehe 😀

  7. smua org bsa mndki gnung.. tp tdk smua org bsa mnjd pndaki sejati..
    yg brtnggung jwab,kharismatik, mmliki jiwa leadership, organisatorist, dan mmliki kpribadian yang tangguh dan cadas..
    pndki yg sperti itu yg dcarii …. 🙂

  8. tapi gak semua pendaki juga layak dipacari sih,yang buaya banget juga banyak, tiap nanjak sama cewk pasti ada yang digebet,minimal disepik 😐 ..saya juga pernah satu tim saya cowk2 melambai, mereka kuat naik gunung tapi kemayu nya minta ampun 😀 ..tapi namanya juga opini pribadi, tiap orang beda-beda pendapat dan pengalaman tentunya

    • Semua tergantung karakter masing-masing kan? hehehe. Soal sepik menyepik itu mah, gak cuma pendaki gunung hehehe. Tapi saya tidak mendebat padangan ini ya.

      Untungnya (kok untungnya? heheh) saya belum pernah ketemu mas-mas pendaki yang kemayu. Kalo pendaki cowok tapi parasnya cantik pernah beberapa kali 🙂

  9. Sumpah ane senyum-senyum baca artikelnya… 😀
    Pengalaman pribadi dulu punya pacar yang bencinya setengah mati sama pendaki gunung eh pas ngajak mendaki ke Gede tahun 1998 malah ketagihan sampai-sampai sekarang, anak ane ikut juga diracunin mendaki sama bundanya…
    Persahabatan, kesetiaan serta kebersamaan…
    Berjiwa ksatria, kritis dan bisa di andalkan “Katanya” 😀

    http://rindutanahbasah.wordpress.com/2013/05/28/ketika-kami-terpaksa-harus-meracunimu-anakku/

  10. Aaaaakkkkhhhhh baca artikelnya bikin senyum2 sendiri dehh..
    Udah kebuktii soal’y dlu alm.pacar seorang pendaki hehe

    Sekarang lg tahap mencari travelmate yg mau nemenin mendaki #eh

  11. Goodposting kak..
    Bkan pacar lg , tp pengen pnya suami seorg pendaki gunung.. 🙂
    Tp kadang seorang PA jg suka berpetualang mencari , sampai2 korbannya da dmn2.. =D

    • Yupz, bener. Pasangan seorang pendaki. Kalo bagian yg suka bertualang mencari itu mah tergantung karakter dasar orangnya hahahaha. Mau pendaki, mau penulis, mau yang bocahnya kalem, kalo dasarnya suka bertualang hati kan gitu hehe.

  12. pembelaan buat seorang pendaki, cuman bagi saya mendaki nggk menarik, kenapa? tujuannya emg puncak gunung, tapi ketika dipuncak, paling foto2, senda gurau, capek otomatis dan mendaki gunung banyak yg gk sholat, efek lain juga sampah jadi berserakan,hobi mah yg pasti2 aja, yang pasti masalah kesetiaan, cinta itu tergantung masing2 orang, responden cewek labil di twiter dipake, udah gak jaman

    • Halo, mas. Sehat? Ngopi-ngopi dulu lho biar nggak serius gitu hehehe. Ini tulisan selo, jadi ditanggapinya juga boleh sambil celelek’an lho 😉

      Saya hargai Anda yg tidak sepakat dengan tulisan ini, karena ini juga cuma pendapat pribadi saya saja kok. Dan saya juga tidak berhak memaksa orang untuk menyamakan persepsi.

      Semoga harimu menyenangkan ya! 😀

    • halo mas rinaldi, boleh saya respon pendapat anda? buat kami yang senang mendaki puncak memang sudah menjadi tujuan tapi yang paling penting adalah proses kepuncaknya itu, dalam perjalanan selama pendakian ke puncak kami dilatih mental gan, gimana kita menantang limit mental kita sendiri apakah kita mampu atau tidak dan belajar menghargai alam, kalau ada yang meninggalkan sampah itu cuma segelintir orang yang tidak bertanggung jawab (pendaki labil dan korban film)

      • Nanggepin mas Rinaldi 😀
        Soal sholat sih terserah orangnya ya…toh wkt kami naik ke Lawu dulu, kami tdk pernah ninggalin sholat, meski akhirnya di jamak… tp sya jg g nyalahin yg g sholat, sholat mah urusan orang ke Tuhannya 😀

        Naik gunung ibarat proses hidup. puncak gunung ibarat tujuan hidup.
        sebenarnya wkt di Lawu msh ada tanah lapang yg klo dipikir2 bs dipake utk turun Helikopter, batin kami, ngapain susah2 naik gunung?? sewa aja helikopter turun disitu *tempat lapang itu*.
        Disitulah arti hidup. mencapai tujuan hidup dgn cara instan jg apa enaknya, justru sensasinya itu ya prosesnya 😀

        Salam mbak!!….

  13. hahahahaha.. saya kurang setuju. saya memang dulu mempunyai pacar seperti itu. sempurna. tapi kalo sebagai pacar saja sih oke2 aja, kalo suami, pikir2 dulu deh. pandangan “negatif” ttg pendaki gunung itu relatif, memang nggak semua negatif, tapi juga nggak sedikit yang negatif. hoby ndaki sih boleh2 saja, bagus2 aja, tapi kalo berpikir realistis ke kehidupan, tolak ukurnya bukan “seorang pendaki” itu baik, pendapat aja sih, melihat pernah lama mengalami hal manis yang sama 🙂

  14. Sama kayak pikiran anak SMA =

    “ga masalah jelek yang penting punya motor/mobil dan bisa anter jemput yang artinya mereka bisa mengendalikan hidup seperti motor yang dikendarakan. Mempunyai tujuan yang jelas, misal tujuan jemput/anter. Bisa dinilai sabar ketika si cowo mengisi bensin dan antri puluhan motor, dapat bersahabat dengan alam ketika sewaktu waktu hujan deras dan menggunakan jas hujan ”

    maka dari itu “Pacarilah anak sma yang punya motor/mobil, nduk”

    Have a nice day 🙂

    • Motor/mobil dibeli dengan uang, anak SMA uangnya rata-rata juga minta ortunya, puncak tidak bisa dibeli. Sangat lebih gampang kehujanan dengan jas hujan di atas motor daripada kehujanan di pendakian. Sabar mengantri bensin puluhan motor di suhu 32drjd C masih lebih mudah dibanding sabar menjajaki jalan terjal di suhu kurang dari 10 drjd C dengan beban di punggung. Menjemput atau mengantar bukan direksi, puncak gunung adalah direksi. Tetap tidak bisa dianalogikan.

      • cie kesentil niye. sedangkan diatas banyak analogi analogi. giliran gw buat analogi di banding bandingin hehehe btw baca ga itu diatas pikiran anak sma? hehe

        menurut gw sih gausah dilebay lebayin, mesti pacarin pendaki blablabla. kalo mau cari karakteristik nya setia,sabar dan jelas tujuan hidupnya ya cari orang nya yang begitu.
        Cari aja tukang mancing, setia nunggu ikan, sabar nungguin ikan, Direksi nya jelas ke laut tertentu dan nyari ikan tertentu hehe
        gausah dilebay lebayin suhu derajat blablabla, beban dipunggung blablabla.
        mau pacarin orang nya atau hobby nya?

  15. kalo pendaki yg sifatnya baik, taat agama, gak mabuk mabukan, itu malah yg sedikit,,
    lha rata rata naik gunung bawa alkohol, ada sih yg solat subuh diatas gunung sambil nunggu sunrise, tapi ya rata rata cuman pas itu aja sembahyangnya,,
    kalo buat dipacarin ya monggo monggo saja,, kalo buat dinikahin ya cari pendaki gunung yg baik sifatnya baik pula agamanya, ~

  16. Senyum-senyum sendiri baca ini karena baru aja baca cerita sejenis di tumblrnya Kurniawan Gunadi (kurniawangunadi.tumblr.com) tentang cerita pendaki gunung yang berandai-andai sedang berbicara dengan calon istrinya. Salah satu kalimat yang jadi gongnya,
    “Jikalau aku telah tiba kembali di titik awal pendakian, aku akan menghubungimu. Takpeduli selelah apa aku. Yang aku inginkan hanya mendengar suaramu. Mendengar celotehanmu. Mendengar ceritamu selama kutinggalkan. Ah, lelah kuhilang takberbekas karenanya.”
    http://kurniawangunadi.tumblr.com/post/74881812807/ceritajika-27-jika-suamimu-seorang-pendaki-gunung

  17. Enaknya kalo pas mendaki itu bisa buka tenda trus ada danau untuk mancing spt di danau segara anakan gn rinjani atau ranu kumbolo gn semeru, lalu ikannya dibakar tidak lupa nyruput kopi.. Uenak tenan rek..
    Thanks sangat inspiratif gan, salam lestari 🙂 jadi rindu serindu rindunya untuk mendaki lagi.. Jah bless u all

  18. wah sy jd bingung… sy suka naik gnung tp kok msh jomblo aj ya… hahaha…
    tp ini catt akurat, kok bs dblng akurat si??? ya iyalah akurat walopun jomblo tp bnyk kok yg prhtian sm sy…. hahaha
    nice catt ny mbak 😀

  19. pendaki itu ada 2 macam. pendaki sampah dan pwndaki jaket orange….. nah yg pantes dan paling pas adalah pendaki jaket orange yg ada tulisannya “pembersih sampahnya pendaki sampah”

  20. ‘Pasti para penaki senyum2 baca postannya’ bener banget.awal masuk PA emg murni krna cinta sama alam,apalagi gunung.eh gak taunya ada yg bisa diliat2 di dalam ;;)

  21. Mantafff nih… beruntungnya diriku krn laki gw seorang pendaki dan dulu nya adl ketua mapala d salah satu kmpus ternama d sby….. emang benar2 teruji hihihi…..

  22. “Alam… hatimu adalah rumah kecil tempat tinggal yang membuatku enggan kembali pulang” #tsahhhhh
    setuju banget sama artikelnya hahaa. dulu anggota aku PA yg msh aktif mendaki, trus dapet pacar yang hobi nya sama, ternyata dy berhasil mendaki “hati” aku wkwkwkwkwk

  23. setujuuu sih, kliatan laki bgt emang dan itu keren 🙂 apalagi kalo udah seneng sama alam, pasti akan mau jaga alam juga, dan itu positif bgt. lebih sip lagi kalau suka naik gunung tp tetep bsa njaga kebersihan diri (gak bgitu gndrong gitu mksudnya) heheh sip2 mbak 🙂

  24. Salam kenal, bagus banget tulisannya, saya dari dulu pengen nulis seperti ini. Sama persis yg saya rasakan, tp gk bisa menuangkan ke dalam tulisan sepeeri ini. Saya senang membacanya. Semoga bisa jadi teman.

    Salam Lestari.

  25. sy kjar sunrise cm d pndkian prtma 23th yl. pndkian” brkutny lbh bnyk mndki pg. mndki malam d gng brhtn tropis mmberatkn krja paru” krna brebut O2 dgn pphonn dn brsiko hrup CO2 dr mrk. u/pndkian d gng” brhtn tropis, mndki pg lbh seht dn mnynangkn smbl mnkmati prss pndkian dn sskli brintrksi dgn hwn” liar.

  26. kalo suami istri pendaki keren kali yah.
    saya menikah dengan anggota Wanachala (mapala Unika Atmajaya jakarta) saya sendiri sispala Krakatau (SMAN 4 Tangerang). berarti sama2 beruntung donk.
    eh curhat.

  27. kereennn, baca smbil senyum2,
    pgen punya pacar pendaki, stlah srg ikt kmpul sma tmen2 pendaki dan beberapa kali ikut pendakian,.
    mreka itu so sweat bgt , SETIA dan bertanggung jawab dech pkoknya,.

    salam RAnselll,.

  28. dan artikel ini menarik saya untuk turun comment,hhi…
    nice post
    ada temen yang bilang di socmed ttg nih artikel “pacarilah pendaki gunung, nduk. pendaki yang alim tapi” hahai…

  29. OMG … :* kerenn bgtt artikel’x … so inspiratiff bgttt .. (^0^)/

    tapi ga kalah keren lagii si “dia” Qw yg suka mndaki gunung smpe kmna2 .. :* bnerann deh, cwo pendaki itu bner2 cwo yg lakiiik bgt, keren abiss n SETIA’x ga bs di pungkiri lg… Kdg suka deg2an wktu dy mw muncak di cuaca yg lagii buruk, tp pas dah dpet kabar dr dy rasax seneeeeng ga karuan … jdii kangenn niyy sm dy .. :’) #ehcurhat :p hahaaha …

    Smoga bisa keturutan muncak bareng dy .. :* ^_^ aminnnn ..

  30. Wah, keren bingit mas tulisane,, aku udah mendaki belasan gunung, jarang nulis kaya gini, cuman cerita2 pas ndaki aja,
    Nek masalah teruji, pasti lebih dari itu, tapi masalah romantisme,, huhu,, masih jauh..
    Ditunggu tulisan2 lanjutane,,

  31. Hehe,,sayangnya ex.mas pacar yg pendaki tidak setia,skrg malah si adek yg jd pendaki,,pas awal2 sy she gk setuju kok si adek jd pendaki,,skrg setuju2 aja lah,,karna juga akademiknya ternyata tdk terganggu dgn kegiatannya ituh,,si adek juga gk merokok gk minum2 juga,,

    Scr kseluruhan memang menyenangkan pny cow pwndaki,cowok bingit ,dgn style yg agak acak2an,berantakan,dan ngerasa aman aja,.tp kbnykn pinter2 emang,,bnyk ditempa oleh alam mungkin,.

    *curhat*

  32. ikutan nimbrung sama bro gawatgita. iyaa ada yg ngepost di kask*s. kirain itu pacar sis atau sis sendiri. sayang banget gak dicantumin sumbernya.

    btw nice post sis. saya anggota pecinta alam juga di kampus, jadi tau lah perjalanan cinta temen2 ane. dan yang pas, cowo pendaki gunung itu LAKIK banget !

  33. tulisannya bagus kakak, saya dari SMA juga ndaki gunung, tapi sampai sekarang, sampai mau lulus kuliah masih jomblo hehe
    *curhatnih

    semoga bisa ketemu jodoh yang suka ber-adventur-ria juga hehe
    aamiin..

  34. Tulisannya keren bgttt Gan..tp saya kurang se7 klo pendaki gunung tu romantis soalnya pacar saya pendaki gunung dan gax ad romantis2nya sama sekali 🙁
    tapi kalau masalah setia, bertanggung jawab dll yg udah d sebutkan tadi,,1000% setuju deh..hahaha 😀

    #bersyukur punya pacar pendaki gunung

    semoga bisa prewedd di gunung juga..ayeeeeeeeeee 😀

  35. yuhuii,,stju bingitz,,:D ,,
    mari qt rubah (mksudnya bukan ‘musang’ lho) opini negatif ttg sosok pndaki gnung,,bnyk plajaran yg qt petik dr arti sbuah pndakian gnung,,,

  36. sebelumnya ane mau minta maaf…
    ane disini bukan untuk menjelek2an pendaki gunung…
    ane cuma mau share pengalaman + opini ane aja..
    cukup panjang, tapi mohon dibaca baik2 agar tidak salah persepsi…

    pertama kali ane diajak naek gunung sama bokap ane + temen2 nya yang suka naek gunung…
    (ane lupa nama gunungnya, tapi yang ane inget, di gunung itu ada tempat namanya badak apa gitu)
    ane excited banget, maklum lah itu yang pertama…
    ane mulai naik malem2, jadi ane ngga terlalu bisa ngeliat sekeliling…
    kata temen bokap ane sih biar ngga terasa jalannya…

    akhirnya karna mulai turun ujan, kita smua bikin tenda buat neduh + istirahat…
    dan sekitar jam 6 ato jam 7 pagi, kita siap2 mau mulai berangkat lagi…

    nah mulai dari sini, ane mulai bisa memperhatikan sekeliling…
    dan JUJUR, ANE NANGIS… (ane cowo)
    ane ngeliat, ternyata yang bikin tenda ditempat itu ngga cuma grup ane aja, tapi banyak banget tenda yang berdiri disitu, mungkin puluhan tenda…
    dan disekeliling masing2 tenda, banyak bertebaran kantong plastik bekas, bekas bungkus kopi sachet, bekas bungkus indomi, bekas pop mie, bekas bungkus roti, dll…
    pokoknya bener2 kotor dan berserakan dimana2, sama skali ngga rapih

    ane mau marah2, tapi ane bingung mau marah ke siapa?
    jadi ane cuma bisa menahan kesel ane sndrian, dan itulah kenapa ane nangis…

    waktu ditanya sama bokap ane ane cuma bilang “Capek banget pak, mau istirahat sebentar lagi aja”

    jadi grup ane + bokap + temen2nya abis beres2 ngga langsung jalan, nunggu ane dulu…
    dan disaat nunggu, ane liat tenda2 disekitar uda mulai sepi…
    tapi apa yang terjadi? SAMPAH MASIH BERSERAKAN !!!! tanpa ada yang membersihkan…

    akhirnya mau gimana lagi, ane takut perjalanan tertunda hanya karena ane doang, ane langsung bilang uda siap jalan lagi…

    dan di perjalanan ke 2 (setelah istirahat tadi), ane liat temen bokap ane ngerokok…
    dan kalian tau kemana puntung rokok tersebut dibuang? Ya tepat !!! DILEMPAR BEGITU SAJA ke semak2 disamping2…

    dan disetiap naek tersebut pun, ane selalu ngeliat sampah entah ditengah jalan, nyangkut di pohon ato di semak2 disamping jalan…

    dan sampah2 tersebut termasuk sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah…
    kaya plastik, kaleng bekas makanan ABRI, sampai baterai bekas Senter yang jelas2 beracun buat tanah, juga ane liat…

    dimulai dari saat itu, ane mulai naek + turun dengan perasaan kesel, kecewa, marah, sedih, pokoknya semuanya ane rasain dalam 1 waktu…

    dan dimulai dari hari itu, ane punya tekat GA AKAN PERNAH NAIK GUNUNG LAGI

    karena ane uda kecewa…
    sangat – sangat KECEWA !!!!

    anggap aja gini, dari 1 grup berisi 10 orang, ada 1 orang yang kelakuannya ngga bener, seperti ngerokok dan buang puntung rokok sembarangan, dan digunung tersebut, ada berapa grup…
    dikali aja 1 puntung rokok dengan banyaknya grup disana…
    uda ada berapa puntung rokok di semak2?
    dan itu baru puntung rokok, belum dengan sampah yang lain…
    belum klo di 1 grup tersebut ada 2 ato 3 orang yang ngga bener…

    belum dampak2 lain yang mempengaruhi hewan liar yang hidup di gunung tersebut…

    anggap aja gini…
    hewan2 liar yang hidup di gunung pasti takut dengan keberadaan manusia…
    dan sebisa mungkin menjauh 5 sampai 10 Km dari keberadaan manusia tersebut…
    dan track yang selalu dilalui pendaki gunung itu berapa luas? mulai dari kaki gunung, area buat istirahat, sampe puncak gunung…
    kalau luas tersebut dikalikan 5 sampai 10 Km…
    berarti sama saja kita telah merebut tempat tinggal hewan2 liar yang telah hidup lebih dulu di gunung tersebut seluas itu…

    makanya ane punya pemikiran…
    kalo kita memang benar2 mencintai alam, jangan pernah menyentuhnya sedikitpun, karena campur tangan manusia pasti, PASTI hanya akan merusak alam tersebut…

    semoga pemikiran ane benar2 sampe ke otak agan2 sekalian yang memang benar2 peduli dengan alam…
    karena ane tau, pecinta alam asli adalah orang yang benar2 mencintai alam seperti mencintai sesuatu yang sangat mereka sayangi…

  37. Duh, aku gak pernah kesampaian naik gunung, tapi tinggal di lereng gunung, hihi. Bersuamikan orang kampung juga yang suka gunung karena rumahnya dekat hutan. Anakku baru satu, lelaki. Semoga kelak ia jadi pendaki gunung yang tangguh. Dan aku sebagai emaknya harus siap punya mental tangguh juga jika ditinggal buah hati mendaki. Hihi, masih jauh. Anakku baru 4 tahun. 🙂

  38. sumpah, ekstrim nih blog…
    komennya ampun…aku kira dulu yang naik gunung gak ada kerjaan, eh pas lama2.. aq ny malah tiap tahun berencana mau travelling mulu..
    titip salam bwt cwo pendaki gunung… 🙂

  39. Asik artikelnya. BTW kunjungan perdana nih. Salam Kenal ya mbak
    aku sih dari jaman SMP (sekarang udh kuliah) pengen banget ngerasain yang namanya naik gunung. tapi belum pernah kesampaian.
    ga ngebayangin kalo ada pinkboy di atas gunung. hahahaha

  40. Aiih alhamdulillah calon suami saya ini pendaki gunung sejati. Walau skg badannya yg bertambah lebar kesamping tp tetep gak bs ninggalin yg namanya naik gunung.
    Yup bener bgd yg dibilang blog diatas. Gw ngerasain gimana lelakinya cami gw ini, setianya, dan keteguhan hatinya buat mendapatkan gw hahahahahah lebay.
    Anyway… klo gw punya anak laki2 nanti, kata calon bpknya mau dikenalin yg berbau alam dari kecil, biar bs jd anak pecinta alam sejati. Amin 😉

  41. aaaaaa setuju banget sama artikel iniiii hahaha dari jaman sekolah emang udah suka banget sama cowok yang suka naik. sampe sekarang juga masih suka :p

  42. setelah baca ini pasti banyak orang yang mikir lagi kalau cowo pendaki ga sejelek tampang tapi banyak sisi positifnya. Terimakasih kaka suka banget postingan ini 🙂

  43. Wah, blas hurung tau munggah gunung, padahal wang magelang, daerah sing gunung’e pating tletak… Tapi aku yakin, sanadyan aku hurung tau munggah gunung, aku tetep tipikal pria yang setia dan layak untuk dipacari atau dijadikan suami… #tssaaaaahhh

  44. Mereka yang benar benar mencintai gag akan pernah mengotori, merusak, dan menyakiti,.. Mereka akan menjaganya.. Entah itu alam atau sesama mahluk ciptaan-Nya…
    Dan kebanyakan dari pendaki adalah pelancong.. Bukan “pecinta alam”..

  45. Kemaren saya habis dari Merbabu. Subhanallah pemandangannya keren banget. Awan putih menggumpal gumpal dipadu dengan pemandangan puncak Merapi, Sumbing, Sindoro dll. So awesome lah. Kalau mau lihat foto-foto di puncak Merbabu, saya sudah menguploadnya disini 😀

  46. – Jangan AMBIL apapun selain GAMBAR
    – Jangan BUANG apapun selain WAKTU
    – dan jangan TINGGALKAN apapun selain JEJAK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *