Selamat Ulang Tahun, Ibu. Semoga Kumpulan Benih Tanaman Ini Bisa Menjadi Penyemangatmu

Buk, apa kabar? Semoga hari ini kondisi ibuk sudah jauh lebih baik dibanding saat saya tinggal ke Jogja minggu lalu. Maaf ya, saya hanya bisa menemani ibuk 10 hari. Padahal saya tahu, di saat-saat berat seperti ini ibuk sangat membutuhkan keberadaan saya untuk mendampingi dan menguatkan ibuk sekaligus bergantian merawat bapak yang sedang sakit.

Saya tahu ibuk merasa berat saat saya tinggalkan, pun begitu dengan saya. Tapi seperti yang selalu ibuk bilang “sumeleh, Gusti seng njagani”, berserah sajalah karena Tuhan yang menjaga, hal itu pula yang akhirnya menguatkan saya juga ibuk. Meskipun kita terpisah kota, Tuhan yang akan menjaga.

Ibuk, tau nggak kalau sebenarnya sosok yang selalu menjadi idola saya selama ini ya ibuk. Ibuk adalah perempuan tertangguh dan pemberani yang selalu menjadi panutan saya. Ibuk memang hanya lulusan SMP, tapi soal pengetahuan dan prinsip hidup yang dipegang, bolehlah diadu dengan mereka yang mengaku sarjana bahkan doktor sekalipun.

Ibuk yang berjuang mati-matian untuk membangun TK di desa supaya anak-anak bisa sekolah TK tanpa harus pergi jauh. Ibuk yang berjuang tanpa lelah untuk memberdayakan perempuan di desa dengan membuat kelompok usaha ibu-ibu. Ibuk yang menjadi satu-satunya perempuan yang terlibat dalam banyak program pembangunan fisik di desa, dan saat dinilai ada ketidakberesan, tanpa takut ibu berani mendebat bapak kepala desa hingga protes ke kecamatan supaya semua proyek kembali ke arah yang benar dan tidak ada dana yang “hilang” di tengah jalan.

Aha, tiba-tiba saya jadi ingat ucapan salah satu pendamping kelompok dari kecamatan yang sering datang ke rumah “Kalau nggak ada Bu Maryam mungkin dana-dana yang masuk ke desa dan kelompok sudah banyak yang hilang. Untungnya Bu Maryam selalu berani menentang hal-hal yang enggak benar”. Aih ibuk, mendengar hal ini saya bangga bukan kepalang, sekaligus malu. Karena saya yang katanya sarjana belum mampu menjadi sepertimu, sosok yang berani menentang ketidakadilan, menyuarakan kebenaran, sekaligus menjadi agen perubahan.

Dari semua hal yang sudah ibuk lakukan, satu hal yang sering saya herankan adalah kok bisa-bisanya ibuk menjadi ketua kelompok wanita tani. Bagaimana saya enggak heran, wong punya tanah aja enggak kok sok-sokan jadi ketua. Tapi bukan ibuk namanya kalau enggak bisa melawan keterbatasan.

Enggak harus jadi petani untuk bisa memperdayakan kelompok tani wanita, yang penting mau berusaha dan memberi contoh. Itu yang selalu ibu bilang. Berkarya dalam keterbatasan, duh buk betapa saya bangga dan menjura padamu.

Satu hal yang ibuk tekankan pada anggota kelompok wanita tani adalah bagaimana sebisa mungkin warga mampu  mencukupi kebutuhan sayur-mayur dari kebun sendiri. Jadi tanamlah sayur-mayur di kebun. Tak harus dalam jumlah banyak, cukup sisihkan sedikit lahan atau tanam di pematang. Yang penting cukup untuk konsumsi pribadi supaya bisa mengurangi beban keuangan  keluarga. Ternyata meski tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, ibuk sudah paham konsep FAITH (Food Always In The Home) yakni ketersediaan pangan di rumah dengan cara bercocok tanam.

Berhubung tidak punya kebun atau ladang, tentu saja ibuk mengakalinya dengan beragam cara. Ibuk menyulap teras depan yang seuprit menjadi kebun mini. Dengan menggunakan polybag, peti kayu bekas penyimpanan telur, hingga bungkus minyak goreng bekas sebagai media tanam, ibuk pun menanaminya dengan aneka sayuran. Mulai dari bayam, sawi, kangkung, tomat, terong, leunca, hingga ketimun. Tak hanya itu, daun bawang, kucai, cabai rawit, seledri, hingga kunyit, jahe, dan kencur pun turut menghiasi kebun mini ibuk.

tanaman

Kini apa yang dilakukan ibuk akhirnya ditiru oleh warga kampung, bukan hanya terbatas pada anggota kelompoknya saja. Rupanya gerakan kecil yang ibuk lakukan berhasil menginspirasi warga sekitar. Ah ibuk, lagi-lagi betapa aku semakin bangga padamu.

Dan hari ini, 4 April, ibuk kebanggaan saya berulang tahun. Sekali lagi maaf ya buk, saya tidak bisa pulang untuk memeluk dan mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung padamu. Pekerjaan baru yang saya emban membuat saya belum bisa meninggalkan kota ini untuk sementara waktu. Tapi percayalah, doa yang jauh dari sempurna selalu saya langitkan untukmu. Semoga di usia yang baru ini ibuk terus dipayungi dengan kesehatan, sukacita, serta berkat yang melimpah. Semoga sisa usia yang ada semakin menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar ibuk.

Seperti layaknya ulang tahun pada umumnya, saya pun ingin member kado untuk ibuk. Tapi jujur saya bingung mau ngasih kado apa. Mesin cuci? Kulkas? Semua ibuk sudah punya dan kondisinya baik. Gadget terbaru? Duh di kampung enggak ada sinyal, jadi percuma saja punya ponsel bagus. Tas bermerek? Baju branded? Sepatu? Ibuk selalu bilang sudah cukup dengan semua yang ibuk punya.

Setelah kebingungan akhirnya saya dapat ide cemerlang buk. Saya tahu kado apa yang pasti akan membuat ibuk senang. Tadaaaaa, paket benih 5 varietas sayuran daun ini pasti enggak bisa ibu tolak. Harganya sih memang murah, tapi saya yakin 100% saat terima kado ini ibu pasti bahagia dan semangat berkebun lagi sembari menjaga bapak. Berhubung saya enggak bisa ngasih langsung ke ibuk jadinya saya beli di elevenia buk, biar nanti paketnya dikirim langsung ke rumah ibuk.

Ibuk nggak usah khawatir soal kualitas benihnya. Produk-produk yang dijual di elevenia sudah teruji kok. Oya, paket benih ini isinya bayam hijau, bayam merah, kangkung cabut, sawi hijau caisim, dan pokcay. Lumayan kan buk? Bisa mengganti tanaman ibuk yang sudah tua. Nanti kalau benih ini sudah habis, ibuk tinggal bilang biar saya belikan lagi. Atau bilang ke Dek Tyas untuk pesenin ke elevenia, cari saja kategori dekorasi luar ruang dan sub kategori tanaman hias. Dek Tyas pasti tahu kok, karena dia kadang juga belanja lewat elevenia.

IMG_7405

Jadi ibuk, sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun ya. Selamat berbahagia. Selamat menanti datangnya benih tanaman yang saya kirim. Nanti kalau bibitnya sudah sampai dan ditanam terus tumbuh subur saya dikirimi fotonya ya. Ai laaaf yuuu, Ibuk.

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 247

13 Comments

  1. selalu terharu tiap kali baca tulisan mba Sash.
    Ibu ku jg superhero buat ku.
    Selamat mengulang hari lahir untuk ibu mbak Sash, semoga sehat selalu dan berbahagia.
    Semesta Memberkati 🙂

    • Ahahaha, iya mbak. Soal bercocok tanam dan melihara hewan ibu jagonya. Tanaman pasti tumbuh subur dan hewan pasti hidup. Kalau saya nan berkali-kali seringnya mati hiks. Makanya semua tanaman di rumah Jogja minta tolong ibuk yg nanamin, saya tinggal merawatnya aja ahaaha.

  2. telat satu bulan lebih mb sash..tp gpp ya, drpd tdk sama sekali..hehe
    sugeng ambal warsa bu maryam..berkat berlimpah utk ibuk..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *