Tempat yang Ingin Saya Datangi Kalau Punya Waktu Sehari di Medan

 “Rumah abang jauh banget mbak. Dari Medan aja aku masih harus naik pesawat sekali terus dilanjut jalan darat jauuuh banget. Mblusuk lah pokoknya,” jawab Riska saat saya bertanya tentang kunjungannya ke rumah Bang Basri. Riska dan Bang Basri ini adalah kawan saya semasa perjuangan #tsaaaah. Riska asli Jogja sedangkan Bang Basri cowok Batak. Ketemu di kampus lalu pacaran dan saat mereka lulus hubungan dilanjut dengan LDRan #pukpukpejuangLDR. Meski beda angkatan dan fakultas hubungan saya dan mereka terbilang dekat, tentu saja ini gara-gara keberadaan BESKRE tercinta.

Beberapa waktu kemarin Riska terbang ke Medan guna dikenalkan dengan calon mertua #uhuk. Sepulang dari Medan, dia pun bercerita tentang perjalanannya yang jauuuuuh pake banget ahahaha. Bahkan Riska harus transit semalam di Kota Medan karena penerbangan menuju tempat Bang Basri hanya ada sekali sehari dan jadwal keberangkatan pesawat ke tempat si abang bertabrakan dengan jadwal pesawat yang dia tumpangi dari Jogja.

“Terus kamu seharian di Medan kemana aja Ris?” tanya saya lebih lanjut. Dan ternyata sodara-sodara, dia hanya ngendon di hotel sama muter-muter kota buat cari makan dianterin abang-abang pegawai hotel yang baik hati. Yungalaaah nduk, nduk! Punya waktu seharian di kota yang baru pertama dikunjungi kok malah puas dengan duduk manis di penginapan. Kalau saya jadi kamu, saya bakalan puas-puasin keliling kota dan mengunjungi tempat-tempat yang cihuy.

By the way kalau kelak abang dan Riska nikah terus saya kesana, terus harus transit sehari di Medan, saya sudah punya daftar tempat yang akan saya kunjungi. Dan ini tempat wisata di Medan yang masuk dalam daftar kunjung saya:

Istana Maimun Medan
Jalan Brigadir Jendral Katamso, Medan | jam buka: 08.00 – 16.00 WIB

Sebagai orang yang suka dengan sejarah dan budaya, tentu saja saya tak akan melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Istana Maimun yang menjadi salah satu ikon wisata Kota Medan. Kalau biasanya saya hanya ngubek-ubek Keraton Jogja maupun Keraton Solo, sekarang saatnya saya eksplore istana Kesultanan Deli.

Istana yang terletak di Jalan Brigadir Jendral Katamso ini dibangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid, dan diarsiteki orang Italia. Bangunan Istana Maimun memadukan gaya Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India, Belanda, dan Melayu dengan dominasi warna kuning. Katanya sih istana yang terbagi menjadi tiga ruang utama (bangunan induk, sayap kanan, dan sayap kiri) ini memiliki 30 kamar di dalamnya.

Saat berkunjung ke Istana Maimun nanti ada 1 hal yang pengen banget saya lakukan, yakni foto-foto di istana memakai baju adat. FYI, di Istana Maimun ini ada fasilitas penyewaan baju adat Melayu dengan beragam pilihan warna. Kapan lagi coba ada kesempatan berdandan ala princess Melayu dan pose di dalam istana. Pasti seru deh.

Istana Maimun (sumber: istimewa)

Tjong A Fie Mansion
Jalan Jendral Ahmad Yani No. 105, Medan | jam buka: 09.00 – 17.00 WIB

Saya tertarik untuk berkunjung ke Tjong A Fie Mansion tentu saja karena alasan yang sama dengan alasan saya mengunjungi Istana Maimun, yakni saya pecinta sejarah dan kisah-kisah di masa lalu (iyee, saya emang orangnya susah move on xD). Mengunjungi bangunan yang sudah berusia lebih dari satu abad dan sarat akan kisah selalu membawa kesenangan tersendiri.

Sesuai dengan namanya, Tjong A Fie Mansion merupakan tempat tinggal Tjong A Fie beserta keluarga besarnya. Tjong A Fie merupakan salah satu tokoh berpengaruh di Medan pada masa lampau. Sebagai seorang saudagar yang kaya raya, dia juga memiliki sifat yang dermawan sehingga sosoknya terus dikenang hingga kini. Tjong A Fie Mansion merupakan hunian seluas 6000 m2 dengan perpaduan arsitektur Cina kuno, Eropa, serta Melayu. Dengan mengunjungi tempat ini, saya akan jadi tahu tentang kehidupan keluarga Tjong A Fie di masa lalu.

Rumah Tjong A Fie (sumber: istimewa)
Rumah Tjong A Fie (sumber: istimewa)

Graha Maria Annai Velangkanni
 Jl. Sakura III No. 7-10, Perumahan Taman Sakura Indah, Tanjung Selamat, Medan

Saat melewati tempat ini banyak orang yang salah sangka, mereka mengira Graha Maria Annai Velangkanni merupakan kuil Hindu. Hal ini disebabkan dengan arsitektur bangunannya yang menyerupai tempat peribadatan umat Hindu layaknya kuil di India. Padahal aslinya bangunan ini merupakan Gereja Katholik yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Katolik keturunan Tamil, India.

Gereja Annai Velangkanni ini memiliki atap berundak dengan warna dominan biru. Secara keseluruhan bangunan gereja terinspirasi dari arsitektur Indo-Mogul. Arsitektur gereja seperti ini hanya ada dua di dunia, yang pertama di India Selatan, yang kedua di Medan. Jika di kuil Hindu terdapat arca dewa-dewi, maka di Graha Maria Annai Velangkanni ini arca dewa digantikan dengan patung orang-orang suci dan juga Annai Velangkanni atau Bunda Maria. Graha Maria Annai Velangkanni ini asyik dijadikan tempat devosi dan juga kontemplasi. Karena itu tempat ini masuk dalam daftar wajib kunjung saya ke Medan kelak.

Gereja Annai Velangkani yang mirip kuil (sumber: www.travelwithoutborders.wordpress.com}
Gereja Annai Velangkani yang mirip kuil (sumber: www.travelwithoutborders.wordpress.com}

Daftar tempat wisata di Medan sudah punya, sekarang saya tinggal cari informasi soal penginapan. Saya nggak mau kaya Riska yang bingung cari penginapan gara-gara kurang informasi. Rencananya sih saya mau pesan hotel di Traveloka aja, itu lho situs penyedia layanan pemesana tiket pesawat dan booking hotel secara daring. Kemarin sudah lihat di sini ada banyak pilihan hotel di Medan yang cihuy abis.

Nah yang jadi pertanyaan sekarang adalah, kapan Abang Basri dan Riska nikah? Saya udah nggak sabar mau piknik ke Medan nih ahahaha.

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 248

8 Comments

  1. Dulu waktu perjalanan ke Aceh pernah mampir ke Medan tapi di bandaranya saja untuk transit beberapa menit untuk menunggu penumpang yang dari Medan hendak ke Aceh, misal dah tau dari dulu tempat2 wisata seperti yang disebut diatas mending turun Medan aja beberapa hari buat piknik baru lanjut ke Aceh yak…Ahahahaha habis itu bingung gimana keAcehnya lha wong tiket pesawat aja dibayarin wkwkwkwk… 🙂 🙂
    Nice share pokoknya…kalau saya tetep cinta gunung dan alamnya, semoga suatu saat bisa menginjak Gn. Leuser yang berada di Indonesia bagian barat sana 🙂

  2. Dulu waktu perjalanan ke Aceh pernah mampir ke Medan tapi di bandaranya saja untuk transit beberapa menit untuk menunggu penumpang yang dari Medan hendak ke Aceh, misal dah tau dari dulu tempat2 wisata seperti yang disebut diatas mending turun Medan aja beberapa hari buat piknik baru lanjut ke Aceh yak…Ahahahaha habis itu bingung gimana keAcehnya lha wong tiket pesawat aja dibayarin wkwkwkwk… 🙂 🙂
    Nice share pokoknya…kalau saya tetep cinta gunung dan alamnya, semoga suatu saat bisa menginjak Gn. Leuser yang berada di Indonesia bagian barat sana 🙂

  3. You know what my mom and her siblings response when I sort of complain, why she never took me to one of the above places? (padahal Istana Maimoon tidak jauh dari rumah ompung saya)
    “there is nothing to see but old houses”

    Gubraks. Lalu saya terdiam. hahahahhaha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *