Tips Naik Motor Jarak Jauh Bersama Balita

Selain kereta api, salah satu moda transportasi yang saya sukai adalah motor. Kalau nggak ingat sudah punya anak saya lebih memilih untuk kemana-mana boncengan berdua sama suami. Wong pas hamil besar sampai sudah punya bayi aja kadang mudik ke Wonosobo naik motor kok ahahaha. Dan bayi saya tangguh banget. Dia selalu happy kalau diajak naik motor dan nggak pernah sakit meski abis motoran jauh.

Selama di atas motor dia juga anteng, paling tengok kanan kiri sambil ngoceh kalau lihat hal-hal yang dia sukai. Mungkin dia tau kalau emak bapaknya cuma punya motor, jadi dia menyesuaikan diri dengan kondisi ahahahaha. Etapi bener sih, kalau diajak naik mobil jarak jauh dia malah sering cranky.

Sebenarnya agak nggak aman juga sih ya bawa balita naik motor, tapi ya amau gimana lagi? Wong kami belum punya mobil. Buat kami sih as long as kami berkendara sesuai dengan aturan dan rambu-rambu yang ada dan mempersiapkan semuanya dengan baik itu nggak masalah. Hingga usia Re menginjak 20 bulan ini dia udah 3 kali ke Wonosobo naik motor dan juga nemenin ibunya liputan ke Kulonprogo. FYI jarak Wonosobo – Jogja itu sekitar 100km, kalau bawa bayi kami biasa memakan waktu sekitar 3 jam. Kalau cuma berdua sih paling 2 jam lebih.

Nah kalau ibu-ibu pengen traveling atau berpergian jarak jauh bareng balita, mungkin tips ala saya ini bisa membantu. Monggo disimak!

  1. Supaya perjalanan berlangsung nyaman, pastikan anak dalam kondisi sehat begitu pula ibunya. Kalau anak sehat biasanya dia tidak akan rewel di perjalanan.
  2. Re sejak umur 3 minggu sudah saya ajak naik motor ke gereja yang berjarak sekitar 20 menit dari rumah. Karena itu dia jadi terlatih. Meski begitu saya baru berani membawanya naik motor ke Wonosobo saat sudah berusia 1 tahun dan bisa duduk. Kalau bayi masih terlalu kecil kasihan juga kan.
  3. Pastikan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dalam cuaca yang bersahabat. Saya biasanya memilih untuk berangkat pagi hari disaat matahari belum terlalu tinggi sehingga cuacanya masih segar dan belum terlalu terik. Selain itu saya juga lewat jalan tikus dimana kondisinya sepi dan tidak terlalu banyak kendaraan besar.
  4. Kenakan pakaian yang nyaman untuk buah hati. Celana panjang, kaos lengan panjang, kaos kaki, jaket, dan kupluk. Pastikan bayi merasa hangat dan nyaman. Sebenarnya kalau sudah punya helm lebih baik sih. Sayangnya hingga saat ini belum ada helm yang pas untuk ukuran kepala Re. Mungkin beberapa bulan lagi dia baru akan punya helm pertamanya.
  5. Walaupun balita sudah makan sebelum berangkat, saya selalu membawa camilan untuknya. Anak saya ini doyan ngemil, jadi saat sudah mulai capek biasanya saya sodori makanan dan dia akan langsung anteng ngemil. Favoritnya sih arem-arem dan keripik.
  6. Untuk para ayah, pastikan berkendara dengan bijak. Kami kalau sama Re naik motornya pelan dan nggak ngoyo. Yang penting si anak senang dan enggak kecapekan. Sepanjang jalan kami juga kerap berhenti buat istirahat. Sebenarnya yang istirahat emaknya sih, kan capek tuh gendong terus hehe. Saat istirahat si bocah bisa lari-lari sepuasnya. Setelah itu dia jadi semangat lagi deh buat melanjutkan perjalanan, atau kalo enggak bengitu naik motor langsung tidur.

Nah kira-kira begitulah tips dari saya. Kalau ada mapah papah muda yang ingin mencoba bawa balita traveling naik motor mungkin tips ini sedikit membantu. Tapi saran saya sih ya kalau udah punya mobil mending naik mobil saja. Soalnya naik motor bawa bayi itu beneran capek ahahahahaha.

Kawan-kawan semua adakah yang punya pengalaman naik motor jarak jauh bawa balita? Kalau ada bagi cerita di kolom komen dong!

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 247

8 Comments

  1. Saya pernah merasakan naik motor sama teman dari Jogja ke Wonosobo. Jarak 100 km itu sebenarnya relatif tidak terlalu jauh-jauh banget, tapi ya gitu, lalu lintas dan kontur jalannya naik gitu hahaha, pegel boyok :3

    Keren ah si Re, saya juga suka touring 🙂

    • Yoyoi, kalau cuma berdua emang deket mas. Tapi berhubung bawa bayi jadi kerasa lama dan capek banget. Apalagi biasanya depan gendong Re belakang gendong ransel. Sampai kampung langsung pijetan hihihihi.

  2. Ibu Elizabeth, ibu bilang: “Buat kami sih as long as kami berkendara sesuai dengan aturan dan rambu-rambu yang ada dan mempersiapkan semuanya dengan baik itu nggak masalah.” Bukannya naik motor itu cuma buat 2 orang, kalau lebih dari itu kan tidak sesuai aturan? Betul tidak, Bu?

  3. Anak saya umur 4 bulan dah di ajak naik motor dari bekasi ke anyer serang banten, alhamdllh tuh anak sehat2 saja, dan sekarang umur 5 bln mau d ajak mudik ke pemalang jg naik motor??

  4. Sama saya juga suka bolak balik Jakarta Bandung lewat puncak menggunakan motor dengan tentunya memberi bubur atau susu sebelum berangkat agar si kecil tidak masuk angin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *