Weekend Asyik – Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta

Embung Nglanggeran merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan sunset di langit Yogyakarta. Permukaan air telaga yang tersepuh bias mentari senja dan gugusan gunung api purba di sisi kanan akan menjadi orkestra senja yang indah.

Yuhuuu, selamat datang di rubrik (ceile rubrik hahaha) Weekend Asyik. Setelah 2 minggu absen gegara lebaran, di hari kemerdekaan ini blog Ransel Hitam kembali membahas satu tempat cihuy yang recommended buat kawan-kawan datangi. Kali ini Ransel Hitam akan membahas soal embung. Yak, ada yang tahu embung itu apa? Embung adalah istilah yang digunakan oleh orang Jawa untuk menyebut telaga buatan yang fungsi utamanya adalah sebagai sarana pengairan. Dan embung yang akan Ransel Hitam bahas sekarang adalah Embung Nglanggeran yang terletak sekitar 1,5 km di balik Gunung Api Purba Nglanggeran yang sudah tersohor itu.

Telaga di Gunung Kidul
Salah stau sudut Embung Nglanggeran

Embung Nglanggeran merupakan telaga yang terletak di puncak bukit. Untuk mencapainya, kita harus mendaki puluhan anak tangga yang berkelak-kelok. Sebelum dibangun menjadi embung dan diresmikan oleh Sultan HB X pada 19 Februari 2013, tempat ini dulunya adalah sebuah bukit bernama Gunung Gandu. Bukit tersebut lantas dipotong dan dikeruk, kemudian dijadikan telaga tadah hujan supaya bisa mengairi kebun buah rakyat seluas 20 ha yang ada di sekitarnya. Selain berasal dari air hujan, embung ini juga menampung air dari Sumber Sumurup yang terletak di Gunung Nglanggeran.

Graphic5
Embung terlihat dari Puncak Gede, Nglanggeran

Meski Embung Nglanggeran tidak begitu luas, tidak boleh buat mancing, tidak bisa buat mandi-mandi, dan tidak bisa buat naik sampan, tapi embung ini tetep cihuy buat dikunjungi kok. Kalau datang di waktu yang tepat, kalian pasti bisa dapat foto yang cihuy. Bukankah yang kebanyak dicari saat liburan atau piknik adalah poto-poto yang cihuy? Hihihihi.

Lokasi
Embung Nglanggeran terletak di Dusun Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

How to get there?
Embung Nglanggeran mudah dicapai dari Jogja. Bagi yang bawa kendaraan pribadi, cukup ikuti Jalan Wonosari. Sesampainya di pertigaan Polsek Patuk (setelah Bukit Bintang) silahkan belok kanan menuju Gunung Api Purba Nglanggeran (ditandai dengan banyakknya tower televisi yang kelihatan dari Jalan Piyungan). Sesampainya di basecamp Gunung Nglanggeran silahkan ikuti petunjuk arah yang ada atau tanya kepada mas-mas pengelola GAP yang selalu standby di basecamp.

Nah, jika ngecer alias tidak bawa kendaraan sendiri, dari Jogja silahkan naik bus jurusan Jogja-Wonosari. Naiknya bisa dari Terminal Giwangan atau dari Perempatan Ketandan (Ringroad). Setelah itu turun di Patuk dan dilanjutkan dengan naik ojek. Soal tarif saya nggak ngerti wong belum pernah ngecer hehehe.

Retribusi?
Jika ingin menikmati keindahan Embung Nglanggeran, Anda cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang dan biaya parkir sebesar Rp 2.000 per motor. Untuk mobil saya kurang tau. Besok deh kalau udah punya mobil info ini saya update hihihi (tarif ini saya dapatkan dalam perjalanan Mei lalu).

1
Embung Nglanggeran yang terletak di Puncak Bukit

Let’s do some fun!

  • Sunset Seeing

Seperti yang sudah saya bilang di awal, Embung Nglanggeran merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan sunset. Jika cuaca sedang cerah, datanglah ke Embung Nglanggeran sekitar pukul 4 sore. Saat itu mentari sudah condong ke barat dan sinarnya sudah berubah menjadi keemasan, sehingga bagus untuk memotret. Yang asyik, berhubung telaga terletak di ketinggian tidak ada pohon-pohon besar maupun bangunan tinggi yang menghalangi pemandangan jadi kita bisa melihat senja dengan sempurna. Duduk di gazebo menikmati kesiur angin sambil melihat mentari yang perlahan lindap di ufuk timur itu cihuy sangat saudara! Gak harus naik ke puncak gunung buat menyaksikan senja yang aduhai. Yang jomblo siap-siap galau hahaha.

Graphic1
Senja di Embung Nglanggeran
  • Jalan-jalan

Ya, yang saya maksud jalan-jalan adalah jalan-jalan dalam artian sebenernya. Jalan kaki mengitari embung itu asyik. Gak usah takut gempor, orang embungnya juga cuma kecil. Diputerin 15 menit aja nggak nyampe hehehe. Selain jalan-jalan mengitari embung, kalian juga bisa jalan naik-naik ke Gunung Api Purba Nglanggeran yang masih satu komplek dengan embung. Sambil jalan-jalan jangan lupa foto-foto. Bikin foto siluet saat senja. Ya, itu ide yang sangat cerdas hehehe.

Graphic4
Gunung Api Purba Nglanggeran Laksana Benteng Penjaga Telaga
  • Panen Buah

Embung Nglanggeran dikelilingi oleh kebun buah rakyat. Ada banyak pohon buah yang di tanam di skeitar embung, mulai pohon durian, mangga, rambutan, dan pohon-pohon lainnya. Bayangkan saat musim buah tiba, pohon-pohon tersebut dipenuhi buah-buahan yang sudah matang dan tinggal di petik. Hmmm, asyik ya. Eiiiits, tapi jangan buru-buru seneng dulu. Mungkin panennya baru bisa 3 atau 4 tahun lagi, wong pohon-pohon buah di kebun itu baru aja ditanam dan masih kecil-kecil hahahaha. Tunggu pohonnya besar dulu ya :p

2
Lelaki, senja, dan telaga. Trilogi sempurna.

Jadi tunggu apa lagi? Yuk meluncur ke Embung Nglanggeran!

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 248

24 Comments

  1. uasli keren, recomended banget nih kalau ke jogja, kayanya tempatnya asri banget karena jarang terjamah, apalagi kalau kebun buahnya udah tumbuh wah pasti sejuk banget

    Yoyoi, mbak. Main-mainlah kesini. Gak rugi untuk dikunjungi 🙂

  2. Fotonya bagus, mbak. Tapi aku agak bosen dengan kata “cihuy” berulang-ulang itu hehe. Bisa lebih main kata lagi 😀
    Hahahaha, makasih. Okay saran ditampung. Tapi sepertinya kata “cihuy”

    bakal selalu muncul di tiap postingan deh mas. Itu kata-kata andalanku soalnya hahaha. Terimakasih sudah berkunjung ya 🙂

  3. Keren yaaa..banyak banget tempat keren di Gn Kidul ternyatah

    Yoyoi bu. Explore Gunungkidul gak cukup 3 hari. Dari Gunung Api Purba, telaga, air terjun, gua, sampai pantai-pantainya yang cihuy abis 🙂

  4. Fotomu uapik2 bgt. Hebat.. udh keliling indo ya sha??

    Hehehe, masih perlu banyak belajar mbakyu. Belum, daku belum kemana-mana. Cuma ngider yang dekat-dekat aja 🙂
    Etapi komenmu aku anggap doa. Amiiin, aku mau keliling Indonesia hehehehe

  5. doainn ajaa tahun inii kesana lagiii ..kemaren sih pas tahun baruan di bukitbintang hhi besoknya uda pulang >.<hikss .. ehh dibales comment nyaa hehee salam kenal yaa ..

  6. halo Mas,
    Kalau misalkan saya PP nih dari kota Jogjanya. dari kota sekitar jam 2 atau jam 3an (biar sampe sana jam 4an) terus balik abis magrib apa abis isya gitu, masih ada Bus ga ya kira2?
    terimakasiih 🙂

  7. sedikit informasi tambahan yang mau berkunjung di Gunung Kidul
    ada 58 pantai dari Parang Endog Panggang sampai dengan pantai sadeng Girisubo
    ada 100 an goa dan 70% nya belum terskplore
    ada 4 air terjun di dalam 4 goa yang berbeda
    ada danau didalam goa
    ada 5 air terjun
    ada 2 air terjun di tepi pantai
    ada satu pantai yg berpasir hitam di Gunung Kidul
    dan masih banyak lagi
    butuh 2 bulan untuk menyusuri semua itu tanpa henti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *