Weekend Asyik – Gua Cerme, Bantul Yogyakarta

Hai hai, apa kabar teman-teman? Mbolang kemana weekend ini? Yuk sekali-kali kita berwisata ke tempat yang tak biasa. Kalau biasanya kita berakhir pekan ke pantai atau putar-putar kota, boleh lho kali ini mencoba sesuatu yang berbeda, yang menantang adrenalin dan membutuhkan segepok keberanian. Yak, jadi tema Weekend Asyik kali ini adalah Gua Cerme.

cerme 5
Siluet di Pintu Masuk Gua (foto: Bang Bened)

Gua Cerme merupakan salah satu gua yang terletak dalam kawasan karst Pegunungan Sewu. Gua sepanjang 1,5 km ini dialiri oleh sungai bawah tanah, dan sudah dikenal sebagai gua wisata sejak tahun 1980-an. Ada banyak ornamen yang menghiasi gua ini seperti stalagtit, stalakmit, pilar, sodastraw, flowstone, dan masih banyak lagi. Selain ornamen gua, Cerme juga menjadi rumah bagi ribuan kelelawar. Karena itu jangan kaget jika di salah satu bagian Anda akan mencium bau guano yang sangat menusuk.

Bagi para pecinta petualangan, Gua Cerme merupakan tempat yang asyik untuk dikunjungi. Setelah berjalan kaki menyusuri lorong gua dan aliran sungai bawah tanah, Anda akan tiba di salah satu bagian berupa air terjun mini. Saat musim penghujan, aliran di air terjun ini sangat deras. Biasanya pemandu hanya mengantarkan sampai bagian ini lantas kembali lagi ke mulut gua. Namun jika Anda pecinta petualangan, Anda wajib menaiki air terjun ini dan melanjutkan aktivitas penelusuran gua hingga pintu keluar.

Selain sebagai tempat uji adrenalin, Gua Cerme juga sering digunakan sebagai tempat mencari wangsit atau tempat bertapa orang-orang yang memiliki keinginan khusus. Karena itu jangan heran jika terkadang di beberapa sudut terdapat sesajen dan bunga mawar.

cerme 3
Lupa namanya sendang apa. Biasanya tempat ini dipenuhi bunga mawar sesaji. Konon yang cuci muka pake air sendang ini akan awet muda.

Waktu yang diperlukan untuk menyusuri Gua Cerme bervariasi. Wisatawan biasanya memerlukan waktu 1,5 sampai dua jam. Nah, kalau saya terakhir kesana sih memerlukan waktu sekitar 4 jam, soalnya kelamaan foto-foto dan gojek kere dengan teman-teman. Lagipula kami menyusuri gua hingga pintu keluar.

Lokasi?
Secara geografis, Gua Cerme masuk ke dalam dua kabupaten. Mulut gua terletak di Dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Sedangkan pintu keluar gua sudah masuk dalam kawasan Ploso, Giritirto, Panggang, Gunungkidul.

How to get there?
Gua Cerme berjarak sekitar 20 km dari Jogja. Jika membawa kendaraan pribadi, dari Terminal Giwangan silahkan lurus terus melewati Jalan Imogiri Timur kemudian ikuti petunjuk arah menuju Gua Cerme. Selepas daerah Selopamioro jalanan akan menanjak, jadi pastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima.

Selain menggunakan kendaraan pribadi, Anda juga bisa mencapai Gua Cerme menggunakan kendaraan umum. Dari terminal Giwangan silahkan naik angkutan umum rute Jogja-Imogiri-Cerme. Sesudah itu dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju kompleks Gua Cerme. Disarankan untuk mengunjungi Gua Cerme pada pagi hari, sebab biasanya bus paling akhir yang membawa penumpang dari Cerme ke Jogja adalah pukul 14.00 WIB.

Tiket & tarif?
Tiket masuk: sekitar Rp 5.000 / orang
Pemandu: Rp 35.000 / kelompok
jika kita datang bersama teman-teman caver biasanya tidak perlu menggunakan jasa pemandu, cukup membayar tiket masuk. Betewe terakhir saya kesana diberlakukan dua tiket masuk, entah kalau sekarang.

cerme 2
Bareng Mas Pitik di dekat pintu keluar. Biar capek tetap riang. Kamera udah ngembun parah hahahaha.

Do & Don’t!

  • Buat saya keamaanan merupakan hal yang utama. Meskipun pemandu yang akan mengantarkan kita kadang hanya bertelanjang kaki dan tidak memakai peralatan apapun, saya sarankan bagi kawan-kawan yang ingin menyusuri gua ini wajib membawa alat penerang, memakai helm, serta memakai sepatu (kalau bisa sih sepatu boot). Safety first bung!
  • Kenakan kostum yang nyaman dan mudah kering. Sebisa mungkin kenakan celana panjang dari bahan non jeans.
  • Bagi teman-teman yang hendak memotret, membawa kanebo adalah pilihan cerdas. Hal ini dikarenakan kondisi gua yang basah sehingga kanebo bisa digunakan untuk mengelap percikan air yang mengenai kamera. Kalau ada bawa dry bag. Kepepetnya nggak ada yang bawa kantong kresek hihihihi.
  • Jangan merokok & membuang sampah di dalam gua!
  • Jangan pegang-pegang ornamen gua yang masih hidup. Itu bisa merusak dan bikin dia mati.
  • Sebelum caving di Gua Cerme pastikan perut Anda telah terisi. Sebab aktivitas ini memerlukan energi khusus. Lagipula ini akan mencegah Anda kelaparan dan masuk angin akibat terlalu lama basah-basahan di dalam gua.
  • Berdasarkan tips yang saya terima dari Mas Pitik, sebelum mulai berjalan basahi tengkuk Anda dengan air yang mengalir di dalam gua. Katanya sih supaya kondisi tubuh menyesuaikan dengan kondisi gua dan tidka masuk angin. Saya nggak ngerti kebenarannya. Tapi saya selalu melakukan itu tiap mau caving di gua basah hehehe.
  • Saat caving melangkahlah dengan hati-hati karena permukaan gua tidak rata. Beberapa teman yang tergesa seringkali jatuh ke lubang atau terantuk batu (inilah gunanya sepatu boot).
  • Jangan lupa bawa baju ganti!
cerme 4
Di antara sodastraw & genangan guano. Eh lupa itu sodastraw bukan sih? hehehe. Pic by Bang Bened

Let’s do some fun!

  • Foto-foto

Yak, foto-foto adalah hal yang wajib dilakukan. Ada beberapa spot yang asyik buat tempat foto-foto, yakni di pintu utama dengan bakcground ray of light, di air terjun (slow speed bakalan cihuy sob, asal gak lupa bawa tripod & banyak senter hehehe), serta di beberapa bagian yang beratap rendah. Sebisa mungkin hindari penggunaan flash karena itu bisa membuat binatang gua kaget.

  • Mandi Lumpur

Hihihihi, ini sih biasanya kelakuan iseng saya dan teman-teman. Supaya aktivitas caving tidak terlalu serius dan tegang kami sering mengambil segepok lumpur gua lantas mengoleskannya ke pakaian atau wajah teman-teman. Biasanya ini menjadi aktivitas yang menyenangkan. Pada akhirnya semua akan mandi-mandi di dalam gua yang dialiri air. Ini menyenangkan sangat 🙂

Adakalanya kita harus mengenali dunia bawah tanah supaya lebih menghargai dan memahami apa-apa yang ada di atas tanah. Percayalah, berada di perut bumi tidak semenakutkan yang banyak orang kira.

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 248

8 Comments

  1. Kerreeen… ini mesti basah2an gini ya… pake nanjak2 gak sash ?

    Wajib basah-basahan buk. Tapi asyik kok. Tenang aja, gak nanjak. Cuma capek. Soalnya kan jalan 1 km lebih di bawah tanah dengan oksigen yang gak gitu banyak. Udah gitu dingin & bau kotoran kelelawar. Tapi fun kok bu. Mau coba? 😉

    • Duh nggak bisa ngebayangin deh kalo nggak pake alas kaki, mbak. Kan di dalamnya banyak stalagmitnya terus ada juga “jeglongan”, kawanku aja pake sepatu biasa luka lho kakinya. Paling aman sih pake sepatu boot, tapi emang jadi ribet hehe. Saya juga pengen main kesini lagi nih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *