Perjalanan Panjang Bau Mulut Jalu TP

Beberapa tahun lalu seorang kawan mengirim pesan di kotak surat berbunyi seperti ini “Urip ki tan kiniro, hidup itu tidak terduga”. Kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi di depan kelak. Yang harus kita lakukan saat ini adalah berusaha dan melatih diri sebaik-baiknya. Kelak, akan ada masanya di mana kemampuan bertemu dengan kesempatan dan lahirlah hal-hal tak terduga yang membuat kita takjub bahwa kita sudah melangkah menuju tak terbatas. Saya benar-benar mengamini hal itu.

Dan rupanya hal yang sama baru saja terjadi pada Jalu. Kalau kalian mengikuti blog ini, mungkin kalian pernah beberapa kali membaca postingan saya tentang Sekawan & Friends atau SNF. Mereka adalah sekelompok anak muda bertalenta yang menyukai musik jazz sehingga membentuk band beraliran pop jazz yang diberi nama SNF. Meski berasal dari kota kecil kualitas mereka tak perlu diragukan. Berbagai kompetisi pernah mereka menangkan dan beragam panggung festival jazz pernah dijajal. Saya pun memiliki kedekatan personal yang cukup erat dengan bocah-bocah ini. Nah, Jalu adalah vokalis dari SNF band.

Sejak masih duduk di bangku SMP, Jalu remaja menggemari lagu-lagu Endank Soekamti. Dia pun termasuk orang yang kagum dengan produktivitas dan kreativitas yang dimiliki oleh band asal Jogja tersebut. Bahkan Jalu sempat berandai-andai jika suatu saat SNF dibuatkan video klip oleh Euforia Record. Hingga pada akhirnya sekitar Oktober 2015, saat dia tengah berkutat dengan skripsi dan mengalami titik jenuh, secara iseng dia mengcover lagu “Carikan Ku Cinta” milik Endank Soekamti. Dan kali ini dia membuat aransemen yang jauh berbeda dengan versi aslinya, lagu tersebut dia cover dengan aliran Jazz.

Semesta pun berkonspirasi. Cover lagu yang dia unggah di youtube dilihat oleh Erix Soekamti. Tertarik dengan gayanya yang unik dan tidak biasa, Erix pun langsung menghubungi Jalu dan berniat menjadi produsernya untuk membuat album. “Perasaanku saat itu campur-campur mbak. Ada seneng, sedih, dan nggak nyangka,” kata Jalu.

Senang itu pasti, karena disaat orang-orang lain berjuang sedemikian kerasnya dan berusaha dengan cara apapun supaya bisa masuk ke dapur rekaman, eh Jalu yang notabene “tanpa-harus-ngapa-ngapain” langsung ditawari Erix Soekamti untuk masuk ke Euforia Record dan dibuatkan album full.

“Di sisi lain aku sedih karena SNF baru saja bikin mini album Langkah Awal. Dalam hitungan nggak nyampe seminggu terjual 300 copy. Itu menurutku pencapaian tersendiri dan melebihi ekspektasi”. Andaikata dia masuk ke Euforia Record berarti dia harus “meninggalkan” SNF yang sudah turut membesarkan namanya dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup serta karir bermusiknya.

Menurut Jalu awalnya dia susah untuk memilih. Di satu sisi ada mimpi besar yang menunggu untuk dijalani, sedangkan disisi lain mimpinya bersama SNF juga sedang berjalan. Namun dia ingat dengan kata-kata yang paling memotivasinya selama ini “karena hidup yang tak dipertaruhkan tak kan pernah dimenangkan”, hingga akhirnya dia memilih untuk menerima tawaran Erix. Beruntung sahabat-sahabatnya di SNF mendukung keputusannya.

Selepas skripsi dan wisuda, dia pun langsung memulai proses kreatif penggarapan albumnya. Dia tidak hanya menjadi penyanyi yang terima jadi, namun sekaligus bertindak sebagai arranger dan gitaris. Bahkan dia juga yang mendirect pianis, backing vocal, hingga perkusi. Untuk dia sudah belajar banyak dari pengalamannya sebagai guru vocal, pelatih paduan suara, hingga posisinya sebagai vokalis di SNF sehingga hal-hal tersebut sudah cukup akrab dengan kesehariannya. Kuliahnya di jurusan musik pun sangat membantu.

Dalam kurun waktu 2 bulan album perdananya pun selesai. Bertajuk “Taji”, album pop jazz akustik ini diharapkan mampu memberi warna baru bagi dunia musik Indonesia. Bagi penggemar Endank Soekamti, album ini akan menjadi kejutan yang menyenangkan. Ada 13 lagu milik Endank Soekamti dari album 1 hingga album ke 5 yang dia reinterpretasikan dalam format jazz. Single perdananya adalah lagu “Bau Mulut”.

Di tangan Jalu, lagu-lagu Endank Soekamti berubah menjadi begitu manis. Jika kalian penasaran dengan lagu-lagunya, kalian bisa membeli album Taji di www.belialbumfisik.com atau di iTunes. Kalian juga bisa request lagu “Bau Mulut” di radio-radio kesayangan. Just for your information, baru beberapa waktu direlease, salah satu singlenya “Bawakan Aku Bunga” sudah menunjukkan tajinya di iTunes. Lagu tersebut berhasil duduk di posisi 11 dalam 200 tangga lagu pop jazz. Lagi-lagi sebuah pencapaian yang membanggakan.

Sekali lagi “urip ki tan kiniro”, tidak terduga. Tapi percaya, bahwa sebuah kesempatan itu tidak pernah datang tiba-tiba. Kesempatan itu datang karena kita memang sudah mempersiapkannya, dan siap untuk didatanginya. Ketika kesempatan dan kemampuan itu bertemu, bersiaplah, karena kita yang bisa membawa dan meraih kesempatan itu. Dan Jalu TP sudah membuktikannya.

Jadi Jalu, selamat menunjukkan Taji-mu. Teruslah berkarya dengan hati dan meletakkan DIA di tempat tertinggi. Aku berharap dua tiga tahun lagi bisa melihatmu berada di “puncak-puncak tinggi” dengan kamu yang tetap rendah hati. Sukses terus ya, Jalu!

p.s dan aku masih menunggu “Menuju Selamanya” 

Elisabeth Murni
Elisabeth Murni

Ibu Renjana | Buruh partikelir paruh waktu | Sesekali bepergian dan bertualang.

Articles: 248

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *